Jakarta,JPI—Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan PUPR Eko Heripoerwanto menyebutkan realisasi penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2021 per 10 Juni 2021 mencapai 48,39%.
"Jika dilihat targetnya 2021 untuk 157.500 unit rumah dengan nilai Rp16,6 triliun dan realisasinya baru 76.222 unit dengan nilai Rp8,2 triliun atau baru 48,39%," kata Eko dalam webinar Optimalisasi Dukungan Bank Pelaksana Demi Menjamin KPR Subsidi yang Lebih Tepat Sasaran yang diadakan oleh Forwapera, Selasa (15/6).
Sementara itu, Subsidi Selisih Bunga (SSB) baru terealisasi 1,55% dengan target Rp5,9 triliun dan realisasinya baru Rp92 miliar. Kemudian Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) targetnya mencapai 157.500 unit dengan nilai Rp630 miliar namun realisasinya baru 28.908 unit dengan nilai Rp117 miliar atau baru 18,305%.
"Yang terendah adalah Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) yang baru terealisasi 0,08% dengan realisasi 16 unit rumah dengan nilai Rp640 juta padahal targetnya tahun ini adalah 18.950 unit rumah dengan nilai Rp758 miliar," ujar Eko.
Eko mengatakan dari catatan realisasi tersebut di akhir Juni diharapkan mampu memperlihatkan kenaikan yang signifikan. Untuk FLPP diprediksi hingga kini sudah mencapai 80 ribu unit. Sementara BP2BT harus didorong dengan maksimal. Selain itu, Eko mengungkapkan masih menemukan lokasi rumah subsidi yang sudah tidak pada tempatnya dan tidak mengacu pada tata ruang dan wilayah seperti daerah mengalami banjir dan penanganannya belum tepat.
"Kami akan turunkan tim ke lapangan untuk cek kembali kasih debitur akan terkatung-katung. Selain itu debitur juga perlu memeriksa kelaikan fungsi bangunan dengan pemeriksaan persyaratan teknis bangunan gedung," ukapnya.